saiyidina bilal r.a adalah seorang hamba sahaya / budak belian Umaiya bin Khalar yaitu seorang pemuka golongan musyrikin dari suku Quraisy. pada suatu hari majikannya kedatangan seorang pria yang mengatakan bahwa ia sering melihat bilal mengunjungi Muhammad dirumahnya ketika senja/ kadang kala malam hari dan bilal juga mulain beriman terhadap ajaran muhammad. mendengar itu, umaiya sangat marah dan jengkel karena dengan itu bilal telah meninggalkan tuhan-tuhannya yaitu, Lata dan Uzza.
Amarah Umaiya pun meluap dan makin naik pitam, dengan keras ia berkata, "engkau adalah miliikku dari ujung rambut hingga tumit kakimu, tidak terkecuali pula akal pikiranmu dan hati nuranimu. terimalah akibat perbuatanmu dan tindak gegabahmu itu. aku akan menghajarmu dengan berbagai siksaan dan adzab sampai engkau sadar diri dan kembali kepada agamamu, meninggalkan jauh* agama Muhammad dan ajaran* yang telah engkau umat".
segera setelah itu kedua kaki serta tangannya diikat erat* lalu dilempar ke sebuah tanah lapang berkerikil. digulingkan ibarat seperti sebuah boneka oleh anak-anak yang sedang bermain.
dalam rintihannya Umaiya bertanya," bagaimana engkau merasakan siksaanku? mana lebih baik bagimu, kembali kepada tuhan-tuhan kami dengan meninggalkan agama baru yang dibawa oleh Muhammad itu ataukah tetap dalam keadaan yang engkau alami sekarang ini?"
dengan pandangan tajam ia berkata,"cambukmu dengan leluasa dapat menyentuh tubuhku, belenggumu dapat mengikat leher, tangan dan kakiku, bahkan panahmu dapat menusuk kerongkonganku dan pedangmu dapat membela kepalaku, akan tetapi hati nuraniiku dan akal pikiranku jauh dari jangkauan kebengisan dan keganasanmu. iman dan aqidah ku tidak akan dapat engkau goyahkan walau seujung rambutpun dengan berbagai siksaan yang engkau timpakan di atas diriku."
Hanya kata,"Allahu Ahad" yang menandakan bahwa ia masih tetap pada pendiriannya.
hari demi hari ia melewati siksaan dari majikannya itu dengan sabar dan tawakal. dan kata "Allahu Ahad" tidak lupa ia ucapkan.
secara kebetulan, saat bilal sedang kesakitan dalam keadaan terbelenggu berbaring diatas llantai pasir yang beruap, sedangkan majikannya berdiri bersedekap tangan diatas tubuh bilal dengan tatapan kebencian, lewatlah Saiyidina abubakar. dan ia sangat iba terhadap siksaan yang diterima bilal, melihat Saiyidina, Umaiya menawarkan agar ia membeli budaknya karena umaiya sudah membencinya.
tak meninggalkan penawaran itu, maka ia langsung membelinya. segera setelah itu, diberdirikan lah Bilal seraya berucap, "Wahai Bilal, engkau telah kubeli dari Umaiya dan menjadi milikku. dan pada saat ini pula sebagai majikanmu aku nyatakan bahwa engkau bebas dari perbudakan dan kepemilikanku. dan sejak detik ini engkau menjadi seorang manusia yang merdeka. aku bukan lagi pemilikmu dan tidak mempunyai kelebihan diatas dirimu. aku dan engkau adalah sesama mahluk Allah, dihadapanNya tidak ada kelebihan bagiku atas dirimu, demikian bagimu atas diriku kecuali dengan taqwa dan amal shaleh."
bilal dari seorang hamba budak belian, menjadi salah seorang daripada para sahabat Rasulullah yang dekat dan mendapat kehormatan diangkat oleh rasulullah sebagai juru adzan-Mu'addzin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar